Konsep Metode Pembelajaran-Jenis-jenis Metode Pembelajaran, Mengajar membutukan strategi?
Konsep Metode Pembelajaran
oke teman-teman berjumpa kembali...
kali ini aku akan membahasa terkait konsep metode pembelajaran..
jadi, mengajar itu membutuhkan pendekatan, strategi, metode, model tertentu ya, agar kita bisa menyampaikan ilmu ke peserta didik kita sesuai dengan karakeristik dan gaya belajar mereka, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Langsung saja ya teman-teman.
Mungkin sekian dulu ya teman-teman, semoga bermanfaat.. Jangan lupa tinggalkan jejak, karena jejak mu memberikan energi untuk ku.. Terimakasih. Enjoy :)
oke teman-teman berjumpa kembali...
kali ini aku akan membahasa terkait konsep metode pembelajaran..
jadi, mengajar itu membutuhkan pendekatan, strategi, metode, model tertentu ya, agar kita bisa menyampaikan ilmu ke peserta didik kita sesuai dengan karakeristik dan gaya belajar mereka, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Langsung saja ya teman-teman.
Keberhasilan dunia pendidikan tidak terlepas dari
penggunaan metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan akumulasi dari
konsep-konsep mengajar dan konsep belajar Dewi, (2018; 44). Keduanya merupakan
perpaduan dalam sistem pembelajaran yang melibatkan siswa, tujuan, materi,
fasilitas, prosedur, alat, atau media yang digunakan.
Menurut Majid, (2013; 193) konsep metode
pembelajaran diartikan sebagai suatu cara untuk mengimplementasikan rancangan
yang telah disusun sebelumnya dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun mampu tercapai secara optimal. Metode pembelajaran secara singkat dapat
dikatakan sebagai jalan yang digunakan seorang guru, yang dapat menjalankan
fungsinya sebagai alat untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Metode
pembelajaran lebih bersifat procedural yang berisi tahapan tertentu, dengan
menggunakan perpaduan metode pembelajaran yang sesuai dapat menghasilkan
peningkatan hasil belajar yang maksimal.
Metode pembelajaran sangat dibutuhkan dalam sekolah, khususnya bagi pembelajaran di
dalam kelas. Faturrohman dan Sobry S, (2010) berpendapat semakin tepat metode
yang digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkan semakin efektif pula
pencapaian dalam tujuan pembelajaran. dapat dikatakan bahwa adanya hasil
belajar siswa yang tinggi dan berkualitas, dapat dihasilkan dari proses pembelajaran
yang berkualitas pula, untuk menghasilkan proses pembelajaran berkualitas
seorang tenaga pendidik membutuhkan kemampuan dalam menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dalam kelas, ketidaksesuaian metode
akan menurunkan kualitas proses pembelajaran itu sendiri, dengan demikian
peningkatan hasil belajar dapat dilaksanakan dengan penggunaan metode
pembelajaran yang tepat oleh guru/pendidik. Berikut adalah beberapa metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah:
a. Metode
Konvensional
Metode konvensional dalam
pembelajaran adalah metode yang digunakan berdasarkan kecenderungan yang menjadikan
guru lebih aktif dan siswa cenderung pasif dalam belajar, berfikir, dan
berinovasi (Dewi, 2018; 46). Metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam
pembelajaran sehari-hari didalam kelas dapat dikatakan sebagai metode
pembelajaran konvensional. Menurut Hamruni, (2012; 73) mengungkapkan bahwa metode
pembelajaran konvensional adalah pembelajaran secara langsung, dimana materi
langsung disampaikan oleh guru. Metode ini dapat disimpulkan bahwa siswa
ditempatkan sebagai objek dalam kegiatan pembelajaran, siswa sebagai penerima
informasi secara pasif, metode ini lebih merujuk pada model belajar satu arah
dimana guru sebagai sumber informasi utama dan minim timbal balik dari siswa
atau peserta didik yang tengah diampunya, dalam pembelajaran ini peserta didik
sekaligus mengerjakan dua kegiatan yaitu mendengarkan dan mencatat. Metode
konvensional umumnya menggunakan penyampaian dengan metode ceramah, Tanya
jawab, dan penugasan kepada siswa.
b. Metode
Dikusi
Metode diskusi dalam Majid, (2013;
200) metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada
permasalahan tertentu. Dikusi bukanlah debat yang bersifat adu argumentasi,
lebih kepada bertukar pengalaman satu sama lain untuk menentukan keputusan
tertentu. Metode diskusi, dapat disimpulkan sebagai suatu metode dalam
pembelajaran yang membahas suatu masalah tertentu untuk mengadakan perbincangan
ilmiah oleh sejumlah anggota kelompok,
dimana setiap siswa dalam anggota kelompok tersebut bebas untuk menyumbangkan
ide, gagasan, pengalaman, saran, pendapat, dan iformasi yang dimiliki. Setiap
anggota kelompok dapat menanggapi, mendukung, atau bahkan tidak sepihak,
setelah setiap gagasan ditampung maka hasil dari tiap gagasan tersebut dapat ditarik
kesimpulan untuk mencapai kesepatakan bersama dalam kelompok dan sebagai
peyusunan berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Tujuan dari metode
ini untuk membuat kumpulan pendapat, informasi, pengalaman semua siswa baik
yang sama atau berbeda kemudian dijadikan gagasan utuk menjadi pembelajaran
bersama. Metode ini lebih dinamis dan menyenangkan karena setiap siswa diberi
kesempatan untuk berbicara atau menuliskan ide, pendapat, dan komentarnya.
c. Metode
Demonstrasi
Metode demosntrasi merupakan salah
satu metode yang cukup efektif karena membantu siswa untuk mencari jawaban
dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Menurut Sagala,
(2005) metode demontrasi adalah petunjuk tentang proses terjadinya suatu
peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar
peserta didik dapat mengetahui dan memahami secara nyata. Metode demostrasi
dapat disimpulkan sebagai pemeragaan terkait hal tertentu dimana, dalam
pelaksanaannya diawali oleh peragaan sumber beljar (guru) kemudian peserta
didik melihat ataupun terlibat dalam peragaan tersebut. Metode ini memudahkan
peserta didik untuk memberikan gambaran langsung dan nyata terkait materi yang
tengah dibahas sehingga siswa/peserta didik dapat melihat bahan pelajaran yang
lebih konkret. Hal-hal yang diperagakan adalah kegiatan yang sebenarnya, tidak
bersifat abstrak. Dalam strategi pembelajaran, demontrasi dapat digunakan untuk
mendukung keberhasilan strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (Majid,
2013; 198).
d. Metode
Eksperimen
Metode Eksperimen, diartikan
sebagai suatu percobaan yang dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis.
Seperti yang diungkapkan oleh Sagala, (2006; 7-17) bahwa: “Eksperimen adalah
percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu”.
Eksperimen bisa dilakukan pada suatu laboratorium atau diluar laboratorium,
pekerjaan eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat
dimasukkan kedalam metode pembelajaran. dari pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa metode eksperimen dalam pembelajaran melibatkan akif peserta
didik/siswa untuk melakukan percobaan dengan menglami dan membuktikan sendiri sesuatu
yang sedang dipelajari atau hipotesis tertentu, kemudian hasil percobaan
tersebut disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Penggunaan metode ini
mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan berbagai jawaban dari
persoaaln-persoalaan yang dihadapinya terkait materi yang ada dalam proses
pembelajaran. unuk metode eksperimen penekanannya kepada proses dan hasil yang
didapatkan.
e. Metode
Karya wisata
Menurut Anitah, (2008; 5 – 29)
pembelajaran karya wisata atau outdoor hampir
identik dengan pembelajaran karya wisata artinya aktivitas belajar mengajar
dibawa ke luar kelas. Pembelajaran ini harus direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi secara sistematis dan setemik. Metode ini lebih mengutamakan pada
pembelajaran outdoor dengan menemukan
sumber belajar di luar sekolah, metode ini juga dapat disimpulakan sebagai
implementasi pembelajaran berbasis kontekstual. Pembelajaran diluar kelas
dimaksudkan agar siswa dapat melihat peristiwa langsung di lapangan dengan
tujuan mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Melalui pembelajaran metode
karya wisata ini guru berperan sebagai motivator artinya guru sebagai pemandu
dalam siswa belajar secara aktif, kreatif, dan akrab dengan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
-
Majid, Abdul. 2013. Strategi
Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
-
Dewi, Erni Ratna. 2018. Metode
Pembelajaran Modern dan Konvensional Pada Sekolah Menengah Atas. Jurnal Ilmu
Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran. 1(2): 44 – 52.
-
Faturrohman, Pupuh & Sobry M.S.
2010. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penamaan Konsep Umum & Konsep
Islami. Bandung: Refika Aditama.
-
Anitah S, dkk. 2009. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
-
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran.
Yogyakarta: Insan Mandiri.
-
Sagala, Saiful. 2005. Konsep dan Makna
Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar.
Bandung. CV. Alfabeta.
-
Sagala, Saiful. 2006. Konsep dan Makna
Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar..
Bandung. CV. Alfabeta.
Mungkin sekian dulu ya teman-teman, semoga bermanfaat.. Jangan lupa tinggalkan jejak, karena jejak mu memberikan energi untuk ku.. Terimakasih. Enjoy :)
s
Comments
Post a Comment