Kondisi Umum Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Pasuruan
berada pada 112o 30’ – 113o 30’ BT dan 7o 32’
34” – 8o 30’ 20” LS dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai
berikut:
Utara : Kabupaten Sidoarjo dan Selat
Madura,
Selatan : Kabupaten Malang,
Timur : Kabupaten Probolinggo,
Barat : Kabupaten Mojokerto.
Wilayahnya merupakan dataran rendah,
daerah pantai, hingga dataran tinggi dengan ketinggian mulai 0 mdpl - >1000
mdpl dengan kondisi permukaan tanah yang agak miring ke Timur dan Utara antara
0 – 3% (BPS Kab.Pasuruan, 2017). Secara umum luas wilayah Kabupaten Pasuruan
sebesar 1.474, 02 Km2 atau 147.401, 50 Ha (3, 13 persen luas
Provinsi Jawa Timur). Wilayah Kabupaten Pasuruan memiliki 24 Kecamatan, yang
terbagi menjadi 365 Desa, 24 kelurahan dan 1465 dusun.
Keadaan Geologis
Kabupaten Pasuruan secara umum didominasi oleh jenis batuan alluvium yang
mencakup luasan 14.521 Ha dan tersebar di Kecamatan Gempol, Beji, Bangil,
Rembang, Kraton, Rejoso, Lekok, dan Nguling. Sedangkan pada wilayah lain
sebagian besar didominasi oleh batuan young
quarternary volcanic seluas 77.287 Ha. Jenis batuan lainnya berdasarkan
kondisi geologisnya antara lain adalah pleistoce
volcanic, pleistocena sedimen, pleistocena sedimen, Pleistocene sedimen, dan
old quarternary. Dengan jenis batuan
tersebut menghasilkan jenis tanah alluvial
yang cukup luas (23.192, 5 Ha) dan jenis tanah ini mendominasi dataran
rendah di wilayah Kabupaten Pasuruan yang sangat memungkinkan dipergunakan
sebagai lahan pertanian. Jenis tanah regosol dan latosol memiliki luasan
terbesar disbanding jenis tanah lainnya tanah ini cocok untuk perkebunan dan
kehutanan (BPS Kabupaten Pasuruan, 2007).
Kabupaten Pasuruan
merupakan wilayah yang memiliki daerah datar maupun pegunungan dengan
ketinggian 0 - >1.000 mdpl. Wilayah yang memiliki ketinggian rata-rata
hingga 100 mdpl terdapat 14 Kecamatan, yaitu Kejayan, Wonorejo, Gempol, Beji,
Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso, Winongan, Grati,
Lekok, dan Nguling. Wilayah yang memiliki ketinggian rata-rata 100 – 500 mdpl
sebanyak 6 Kecamatan, yaitu Kecamatan Purwodadi, Lumbang, Pasrepan, Purwosari,
Sukorejo, dan Pandaan. Sedang wilayah yang mempunyai ketinggian rata-rata
diatas 500 mdpl sebanyak 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Tutur, Puspo, Tosari, dan
Kecamatan Prigen. Mengingat wilayah kabupaten Pasuruan sebagian besar mempunyai
kemiringan antara 0 – 2% sebesar 66, 85%
maka keberadaan sungai tersebut disamping menguntungkan juga merugikan karena
di musim penghujan rawan banjir terutama diwilayah bagian utara. Karena, di
wilayah tersebut terdapat bagian yang agak cekung sehingga menghambat
pembuangan air ke laut.
Terdapat 7 sungai yang
mengalir di wilayah Kabupaten Pasuruan yaitu sungai Lawean, Sungai Rejoso,
Sungai Gembong, Sungai Welang, Sungai Masangan, Sungai Kedunglarangan dan
Sungai Petung. Potensi daerah tersebut berpeluang besar sebagai pembangunan
baik untuk keperluan pengairan, irigasi teknis, air minum, pariwisata, dan
industri. Selain itu juga terdapat sumber mata iar yang besar yakni di wilayah
Umbulan, Banyu Biru, wilayah Kecamatan Pandaan, Kecamatan Prigen, Kecamatan
Winongan. Sementara wilayah yang merupakan daerah pesisir di dekat pantai cukup
potensial untuk budidaya ikan maupun produksi ikan laut.
Lokasi Kabupaten
Pasuruan berada di sekitar garis khatulistiwa, maka daerah Kabupaten Pasuruan memiliki
perubahan iklim sebanyak 2 jenis setiap tahunnya, yaitu musim kemarau dan
penghujan. Bulan Oktober – April merupakan musim penghujan, sedangkan bulan Mei
– September merupakan musim kemarau.
Secara umum penggunaan
lahan untuk daratan Kabupaten Pasuruan sebesar 1.474, 01 Km2, masih
belum dapat ditemukan data yang valid, namun berdasarkan Rencana Tata Ruang dan
Wilayah (RTRW) yang telah disusun dan di Perda kan, luas daratan Kabupaten
Pasuruan terdiri atas pemukiman (182,11 Km2) persawahan (448, 65 Km2),
pertanian kering (468,70 Km2), hutan lindung (296,6 Km2),
tanah tambak (37,54 Km2) dan lain-lain sebesar 40,70 Km2
(BPS Kabupaten Pasuruan, 2017).
Sebagaimana kondisi
umum (kondisi geografi) yang telah dipaparkan diatas menjadikan Kabupaten
Pasuruan memiliki potensi wisata berbasis lingkungan yang cukup strategis,
disamping karena berada pada segitiga emas pengembangan Jawa Timur yaitu antara
Malang, Surabaya, dan Jember. Pasuruan berada pada jalur utama Surabaya – Bali
apabila melalui jalur darat. Kabupaten Pasuruan memiliki potensi budaya, wisata
alam, wisata religi, wisata industri, serta agrowisata yang sangat baik atau
prespektif untuk dikembangkan dan dipromosikan dalam rangka pemberdayaan
perekonomian masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan, dan kesempatan yang
lebih luas.
SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BERMANFAAT
jangan lupa meninggalkan jejak.. karena jejakmu amat berarti. terimakasih
selamat berproses teman-teman
Comments
Post a Comment