Sampel Minimal Dalam Analisis Data
Sampel Minimal Ketika Menganalisis Data
1. Minimal data atau sampel yang ada sekitar 30 untuk dapat melakukan analisa
data. Menurut Roscoe dalam buku Sugiyono (2011: 90) memberikan saran-saran
tentang ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut:
-
Ukuran sampel atau data yang layak dalam
penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
-
Bila sampel atau data dibagi dalam
kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swastadan lain-lain) maka
jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
-
Bila dalam penelitian akan melakukan
analisa dengan multivariative (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka
jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang diteliti. Misalnya
variable penelitiannya ada 5 (independen dan dependen) maka, jumlah anggota
sampel = 10 x 5=50.
-
Untuk penelitian eksperimen sederhana,
dimana menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok control, maka jumlah
anggota sampel atau data masing-masing antara 10 – 20.
2. Menurut
Cohen, et.al, (2007, Hlm 101) semakin besar sampel dari besarnya populasi yang
ada adalah semakin baik, akan tetapi ada jumlah batas minimal yang harus
diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 30 sampel. Sebagaimana dikemukakan oleh
Baley dan Mahmud (2011, Hlm 159) yang menyatakan bahwa untuk penelitian yang
menggunakan analisis data statistic, ukuran sampel paling minimum adalah 30.
3. Senada
dengan hal diatas, Gay dalam Mahmud (2011, Hlm 159) berpendapat bahwa ukuran
minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan metode penelitian yang
digunakan, yaitu:
-
Metode deskriptif , minimal 10% populasi. Untuk populasi relatif kecil,
minimal 20%.
-
Metode deskriptif korelasional, minimal 30% subjek.
-
Metode expost facto, minimal 15 subjek per kelompok.
-
Metode experimental minimal 15 subjek per kelompok.
4. Joseph
F.Hair (1998), untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi yang tidak
bisa dihitung adalah sebagai berikut:
-
Dianjurkan diatas 30 sampel.
-
Untuk survei bisnis sampel sekitar 100
dianggap memadai.
-
Atau berkisar 15 – 20 kali dari variable
bebas.
5. Ukuran
sampel lebih besar daripada 30 dan lebih kecil daripada 500, cocok dipakai
untuk kebanyakan penelitian. Jika sampel harus dibagi dalam dua kategori
seperti laki-laki dan perempuan, maka diperlukan ukuran sampel minimal 30 untuk
setiap kategori (Agung, 2005: 113).
6. Akan
tetapi dalam praktek, teorema limit sentral telah dapat diterapkan untuk ukuran
sampel minimal 30. Bahkan dinyatakan untuk ukuran sampel lebih besar dari 20,
distribusi normal telah dapat dipakai untuk mendekati distribusi binomial
(Agung, 2006: 83).
7. Khusus
untuk penelitian eksperimen dan komparatif, menurut Borg and Gall (2007: 176)
diperlukan sampel 15 – 30 responden.
8. Gay
dan Diehl (1992 : 146) berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya.
Pendapat ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil, maka akan
semakin reprensetatif, dan hasilnya dapat di generalisir. Namun, ukuran sampel
yang dapat diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya: a) apabila
penelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimumnya adalah 10% dari
populasi, b) penelitian yang bersifat korelasional, sampel minimumnya 30
subyek, c) penelitian kausal-perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subyek per
gruup, dan d) penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per
grup.
TERIMAKASIH BANYAK
sampai jumpa di tulisan-tulisan selanjutnya...
Comments
Post a Comment