Pentingkah gerakan sadar lingkungan di area fakultas?


Pentingkah gerakan sadar lingkungan di area fakultas?

Dalam benak kita apabila mendengar kata sampah pasti yang terbayang adalah sebuah benda atau barang yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Keberadaan manusia menjadi salah satu aspek utama yang memicu kehadiran sampah. Perlu diakui, dalam urusan membuang sampah pada tempatnya masih banyak orang-orang yang malas melakukannya. Terlebih, ketika harus memilah sampah berdasarkan jenisnya, yang pada umumnya dibagi antara sampah organik dan anorganik. Ketidakpedulian ini bila dibiarkan terus-menerus akan berimbas pada rusaknya lingkungan, sehingga terjadilah pencemaran lingkungan yang disebabkan sampah yang akan mengganggu kebutuhan manusia akan lingkungan bersih dan sehat.
Kondisi sampah di lingkungan kampus Universitas Negeri Malang terbilang cukup baik, akan tetapi terdapat beberapa titik yang masih perlu dibenahi kembali. Titik titik yang perlu di benahi akan fasilitas sampahnya adalah gedung depan bem UM, Selokan selokan di setiap fakultas maupun di parkiran jalan Semarang, karena di tiap titik ini sampah-sampah masih terlihat bertebaran di lingkungan fakultas. Sampah yang bertebaran di beberapa titik ini, selain mengganggu keindahan dan kesehatan, juga menimbulkan bau tidak sedap, dan kondisi selokan yang akan mengalami penyumbatan. Sampah dapat menjadi ancaman bagi kesehatan, karena terdapat beberpa kandungan berbahaya, yaitu: 1) Dioxin, dihasilkan ketika proses pembakaran sampah yang dapat menyebabkan sesak napas, hingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel dalam tubuh yang menyebabkan kanker pada sistem reproduksi serta sistem kekebalan tubuh ketika terhirup dalam jangka waktu lama, 2) Hexachlorobenze, menyebabkan bau busuk yang tidak baik untuk kesehatan jika dihirup terus-menerus, 3) Gas Klorin, berasal dari sampah plastik yang dapat menyebabkan iritasi pada mata karena amat reaktif dengan air, 4) Petropolymers, kandungan dalam sampah plastik yang akan ikut masuk ke dalam tanah dan air, plastik yang membutuhkan waktu lama untuk terurai dalam jangkan panjang zat ini akan masuk da;am partikel-partikel kecil dan ikut dalam jalur rantai makanan manusia.
Dengan ancaman yang dapat ditimbulkan , maka perlu penanganan cepat dan tepat. Kasturi yang merupakan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang, menuturkan, “ya, kondisi kebersihan di UM tergolong cukup baik dan lumayan bersih, akan tetapi terdapat beberapa titik yang menjadi sorotan terkait permasalahan sampah, menurutnya lingkungan sekitar pascasarjana perlu diperhatikan lagi keberseihannya”, senada dengan Imam salah satu pengurus jonggring salaka juga memberi penuturan terkait permasalahan sampah, imam mengungkapkan “Kebersihan di lingkungan UM cukup baik, akan tetapi pada waktu-waktu tertentu banyak sampah berserakan, karena kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan masih kurang, contoh saja membuang sampah pada tempatnya yang belum sepenuhnya terealisasi dengan baik” ujarnya ketika diwawancarai pihak redaksi Gletser. Masyarakat UM masih terdapat yang kurang peduli terhadap keberadaan sampah, salah satunya masih membuang sampah secara sembarangan.
Jika sampah yang kurang terurus dengan baik menjadi pemicu masalah kebersihan dan kesehatan yang lebih besar jika tidak ditangani dengan baik, maka perlukah dibentuk gerakan sadar lingkungan di area fakultas?
Gerakan tersebut dapat berwujud “Gemar” atau gerakan ramah lingkunga dapat juga diwujudkan dengan gerakan pungut sampah yang diadakan satu bulan sekali serta dilakukan secara konsisten agar permasalahan diatas dapat diatasai secara efektif dan efisien. Upaya upaya yang dicanangkan bertujuan agar mahasiswa maupun civitas akademi UM mambu menumbuhkan kesadaran dalam membuang sampah maupun memungut sampah yang berserakan. Gerakan tersebut dapat diwujudkan dengan membuat tata tertib, slogan maupun infografis, serta video layanan yang akan ditayangkan pada tiap sudut fakultas. Langkah lain dalam mewujudkan kebersihan UM adalah dengan memperbaiki fasilitas kebersihan, seperti menambah fasilitas tong, agar permasalahan sampah dapat terselesaikan dan solusi yang ditawarkan dapat terealisasikan serta berjalan dengan lancar, perlu diadakan peninjauan dari pihak fakultas terkait kebersihan di lingkungan sekitar fakultas dan melakukan pengecekan saluran air secara berkala.

                                                                                     Oleh: Nafi’atul Istifadah
                                                                        Mahasiswa Pendidikan Geografi
   Universitas Negeri Malang

Comments

Popular posts from this blog

Sampel Minimal Dalam Analisis Data

Penginderaan Jauh-ENVI |NDVI (Normalized Difference Vegetation Indeks)

Pantai Pandawa